Jumat, 09 Desember 2011

TEORI KEBIDANAN JEAN BALL

BAB I
PENDAHULUAN

A.LATAR BELAKANG

Setelah Ibu melahirkan, maka Ibu memasuki masa nifas atau yang lazim disebut puerperium. Masa nifas (puerperium) adalah waktu yang dimulai setelah placenta lahir dan berakhir kira-kira 6 minggu. Akan tetapi alat kandungan seperti semula (sebelum hamil) dalam waktu kurang lebih 3 bulan.
Dimulai dengan kehamilan, persalinan dan dilanjutkan dengan masa nifas merupakan masa yang kritis bagi ibu dan bayinya. Kemungkinan timbul masalah dan penyulit selama masa nifas. Apabila tidak ditangani segera secara efektif akan membahyakan kesehatan, bahkan bisa menyebabkan kematian dan 50% kematian masa nifas terjadi dalam 24 jam pertama. Untuk itu pemberian asuhan kebidanan kepada Ibu dalam masa nifas sangat perlu dilakukan yang bertujuan untuk menjaga kesehatan Ibu dan bayinya, melaksanakan deteksi dini adanya komplikasi dan infeksi, memberikan pendidikan pada Ibu serta memberikan pelayanan kesehatan pada Ibu dan bayinya.
Selama masa nifas, Ibu akan mengalami berbagai perubahan. Perubahan yang terjadi pada masa nifas tidak hanya terjadi secara fisik saja, melainkan juga psikologis atau kejiwaan. Sehingga, pemberian edukasi tentang informasi yang berkaitan dengan masa nifas sangat perlu diberikan pada Ibu dalam masa nifas. Setiap masa nifas dapat berkembang menjadi masalah atau komplikasi.
Oleh karena itu, pelayanan/asuhan merupakan cara penting untuk memonitor dan mendukung kesehatan Ibu nifas normal dan mengetahui secara dini bila ada penyimpangan yang ditemukan dengan tujuan agar ibu dapat melalui masa nifasnya dengan selamat dan bayinya pun sehat.

B.TUJUAN PENULISAN
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini yaitu untuk mengetahui teori kebidanan menurut Jean Ball yang meliputi :
1.Pengertian dari teori Bean Ball
2.Tujuan dari teori Jean Ball
3.Hipotesa teori jean Ball
4.Pembagian teori Jean Ball
5.Elemen pembentukan teori kursi goyang
6.Konsep teori Jean Ball

C.RUMUSAN MASALAH
1.Bagaimana pengertian teori kebidanan menurut Jean Ball ?
2.Apa tujuan dari teori Jean Ball ?
3.Bagaimana hipotesa dari teori Jean Ball ?
4.Apa-apa saja pembagian teori menurut jean Ball ?
5.Apa saja elemen pembentukan dari teori kursi goyang ?
6.Bagaimana konsep teori kebidanan menurut Jean Ball ?



BAB II
PEMBAHASAN

A.PENGERTIAN TEORI JEAN BALL
Teori Jean Ball adalah dasar pemikiran menurut penelitian yang bernama jean Ball, yang konsekuensinya telah diuji dalam beberapa riset (penelitian) dan menujukkan hasil yang nyata.
Teori ini mengemukakan tentang keseimbangan emosional itu, yang diibaratkan pada kursi “goyang”. Teori ini sering disebut kursi goyang karena tingkat emosional seorang ibu harus berada pada titik seimbang (stabil) sehingga mirip dengan kursi goyang dimana beban harus seimbang pada titik tumpu, karena jika tidak, kursi akan condong ke arah yang memiliki beban yang berat, begitu juga dengan pengendalian emosional seseorang. Jika seseorang (wanita) mampu mengendalikan tingkat emosionalnya berarti orang tersebut memilki tingkat emosional yang rendah dan terkendali atau sebaliknya. Semua itu dapat kita lihat dalam berbagai keunikan tindakan yang diambil Ibu dalam mendidik dan membesarkan anak-anaknya.

B.TUJUAN TEORI JEAN BALL
Tujuan asuhan maternis agar seorang wanita mampu melaksanakan tugasnya sebagai ibu, baik fisik maupun psikologis. Psikologis dalam hal ini tidak hanya pengaruh emosional tetapi juga proses emosional agar tujuan akhir memenuhi kebutuhan untuk menjadi orang tua terpenuhi. Kehamilan, persalinan dan masa post partum adalah masa mengadopsi peran baru, sehingga bagi wanita yang baru menjadi ibu sangat membutuhkan arahan-arahan dan bimbingan dari bidan tentang tindakan-tindakan yang harus diambil maupun tindakan-tindakan yang harus dihindari demi keselamatan dan kesehatan ibu dan anak. Dalam hal ini dukungan dari suami dan keluarga sangat diperlukan demi psikologis (kejiwaan) seorang ibu.

C.HIPOTESA JEAN BALL
Menurut Jean Ball respon emosional wanita terhadap perubahan yang terjadi bersamaan dengan kelahiran anak yang mempengaruhi personality seseorang dan dukungan yang berarti, mereka mendapatkan sistem keluarga dan sosial. Ibu sebagai penerus keturunan sekaligus pendidik utama dalam keluarga sangat mempengaruhi perkembangan anak. Seorang anak yang dibesarkan dalam asuhan keluarga yang baik, ketika ia barinteraksi di lingkungan masyarakat maka ia akan terbiasa dengan perilaku yang baik pula. Persiapan yang sudah diantispasi oleh bidan dalam masa post natal atau sesudah melahirkan anak akan mempengaruhi respon emosional wanita dalam perubahan yang dialaminya pada proses kelahiran anak. Oleh karena itu asuhan kebidanan harus diberikan kepada seluruh individu kelompok dan masyarakat secara profesional baik pelayanan tersebut secara mandiri, kolaborasi (kerjasama melebihi dari beberapa orang) maupun merujuk ke sistem yang lebih tinggi. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa wanita yang boleh dikatakan sejahtera setelah melahirkan sangat tergantung pada personality (kepribadiannya), sistem dukungan pribadi dan dukungan yang dipersiapkan pelayanan maternis.

D.PEMBAGIAN TEORI JEAN BALL
Pembagian teori Jean Ball mencakup 3 kategori yaitu :
1.Teori perubahan
Perubahan mental ibu sebelum dan sesudah menjadi ibu akan jelas terlihat dalam kehidupan baik itu secara fisik maupun psikologis si ibu. Secara fisik dapat kita lihat pada perubahan bentuk tubuh setelah melahirkan anak. Sedangkan secara pssikologis misalnya dalam pematangan mental (pendewasaan sikap) setelah melahirkan (post partum) ibu tidak hanya berfikir untuk anak dan keluarganya.

2.Teori stress, coping, dan support
Tingkat emosional sangat mempengaruhi mental ibu. Oleh karena itu dukungan atau support dan motivasi dari keluarga terhadap perubahan-perubahan yang timbul terutama perubahan yang bersifat positif, support dari orang-orang terdekat ibu sangat diperlukan untuk menghindari dari stress, depresi, post partum dan dampak-dampak negatif lainnya.
3.Teori dasar
Konsep dasar untuk menjadi seorang ibu meliputi berbagai aspek diantaranya :
1.Butuh persiapan jasmani dan rohani
2.Dukungan dari pihak keluarga

E.ELEMEN PEMBENTUKAN TEORI KURSI GOYANG
Teori kursi goyang dibentuk dalam 3 elemen yaitu :
1.Pelayanan maternitas
Bidan berkewajiban memberikan pelayanan kesehatan kepada remaja putri, ibu masa hamil, bersalin, nifas, bayi baru lahir, balita dan wanita monopouse. Dalam memberikan asuhan kebidanan, bidan harus mempertanggung jawabkan semua tindakan klinis yang diambil dan harus melaksanakan tanggungjawab tersebut yang meliputi tugas bidan sebagai pelaksana, pengelola, pendidik, peneliti dan lain-lain.
2.Pandangan masyarakat terhadap keluarga
Pandangan masyarakat terhadap suatu keluarga sangat mempengaruhi perkembangan dan tingkat harga diri anggota keluarga tersebut. Jika pandangan masyarakat baik terhadap keluarga maka secara otomatis penerus keluarga akan mendapatkan nama baik dalam pandangan masyarakat, selama si anak tidak melanggar norma-norma yang terdapat dalam masyarakat.
3.Sisi penyanggah/support terhadap kepribadian wanita
Dukungan terhadap perubahan kepribadian/kebiasaan hidup wanita sangat dibutuhkan, agar wanita tersebut tidak merasa down terhadap tingkat perubahan diri yang tidak disadarinya.
Kesejahteraan keibuan seorang wanita sangat bergantung terhadap efektifitas 3 elemen tersebut. Jika kursi goyang tidak dapat ditegakkan, maka tidaak nyaman untuk diduduki.

F.KONSEP TEORI JEAN BALL
1.Women / wanita
Ball memusatkan perhatiannya terhadap perkembangan emosional, sosial, psikologis wanita dal proses melahirkan.
2.Healt / kesehatan
Merupakan pusat dari model Ball. Tujuan dari post nata care agar wanita-wanita mampu menjadi seorang ibu.
3.Enviroment / lingkungan
Lingkungan sosial dan organisasi dalam sistem dukungan dan pelayanan perawatan post natal.
4.Midwifery / kebidanan
Penelitian asuhan post natal misalnya kurang efektif, kurang pengetahuan tentang kebidanan.
5.Self
Peran bidan dalam meyakinkan wanita dalam perannya sebagai seorang ibu.



BAB III
PENUTUP

A.KESIMPULAN
1.Dalam teori Jean Ball menegemukakan tentang keseimbangan emosional ibu yang diibaratkan pada kursi “goyang”. Dimana jika seorang wanita mampu mengendalikan tingkat emosionalnya, berarti orang rersebut memilki tingkat emosional yang rendah dan terkendali atau sebaliknya.
2.Asuhan maternis diberikan kepada seorang wanita agar wanita tersebut mampu untuk melaksanakan tugasnya sebagai seorang ibu, baik fisik maupun psikologis.
3.Kesejahteraan seorang wanita setelah melahirkan sangat tergantung pada personality, sistem dukungan pribadi, dan dukungan pelayanan maternis.
4.Teori kusi goyang dibentuk dalam 3 elemen penting yaitu, pelayanan maternitas, pandangan masyarakat terhadap keluarga, dan support terhadap kebribadian wanita.